WASPADA! Awas Aksi Pencurian di Dusun Kita!
Sumberjo | Di tengah krisis yang agak berkepanjangan ini, masyarakat seyogianya
meningkatkan kewaspadaan, khususnya masalah keamanan lingkungan.
Misalnya saja, soal potensi aksi kriminal yang memanfaatkan
kelengahan dan kelalaian kita. Sebab, di tengah suasana krisis, orang
bisa berbuat apa saja demi menutupi kebutuhan ekonomi.
"Gara-gara mewabahnya corona, banyak orang kehilangan pekerjaan, pendapatan menurun, dsb, apalagi napi juga ada yang pulang. Ini bisa membuka peluang orang untuk berbuat kriminal," demikian pernyataan dari salah satu warga Plelen, Sumberjo, Tukirno (60 tahun).
"Gara-gara mewabahnya corona, banyak orang kehilangan pekerjaan, pendapatan menurun, dsb, apalagi napi juga ada yang pulang. Ini bisa membuka peluang orang untuk berbuat kriminal," demikian pernyataan dari salah satu warga Plelen, Sumberjo, Tukirno (60 tahun).
Ini terkait dengan apa yang terjadi
dini hari tadi, yang mana bisa menjadi pelajaran agar kita selalu waspada soal
keamanan di wilayah kita. Menjelang salat subuh hari ini, Sabtu
(11/4), ada aksi pencurian di Plelen, Sumberjo, yang terjadi di rumah
Eko Sopiyantoro (40). Barang yang dicuri adalah speaker, radio, dan
amplifier. Kerugian ditaksir sekitar Rp 1 jutaan lebih.
Menurut Eko, tadi
malam sebenarnya dia baru menyelesaikan pekerjaan perkayuannya
sekitar jam 01.30 WIB, dan kemudian tidur karena sudah kelelahan. Jam
03.30 WIB, mobil Pak Untung yang biasa menjemput ibunya, Ny Mukiyem,
sudah datang untuk mengantarkam dagangan ke pasar pahing Karangmojo.
Ketika jam 04.00 WIB Eko bangun untuk persiapan salat subuh, barulah menyadari bahwa speaker, radio, dan amplifiernya sudah tidak ada di boks dudukannya. Speaker berjumlah 2 buah itu memang dipasang di boks kayu ukuran jumbo, setinggi 1m lebih, lebar setengah meteran. Amplifier dan radionya ditaruh di atasnya.
Ketika jam 04.00 WIB Eko bangun untuk persiapan salat subuh, barulah menyadari bahwa speaker, radio, dan amplifiernya sudah tidak ada di boks dudukannya. Speaker berjumlah 2 buah itu memang dipasang di boks kayu ukuran jumbo, setinggi 1m lebih, lebar setengah meteran. Amplifier dan radionya ditaruh di atasnya.
Spekaer tersebut
sebenarnya adalah barang yang sangat berharga bagi Eko, bukan soal
nilai ekonomisnya, tetapi karena bukti ketekunannya belajar
elektronik di awal tahun 2000-an selepas lulus SMK. Sound system itu
dirakit pada 2003, jadi sudah berumur kira-kira 17 tahun. Selama 17
tahunan itu, selama ini, speaker dan amplifier serta radio itu ya hanya ditaruh
di emperan rumah, yang sehari-hari suaranya menemani kerja
pertukangannya di beranda rumahnya, Sumberjo RT 02/09 Karangmojo,
Karangmojo, Gunungkidul.
“Sudah tujuh
belasan tahun barang itu di situ, dan selama ini aman-aman saja. Ya
baru kali ini terjadi pencurian,” kisah Eko.
Ditambahkan oleh
Eko, bahwa kemungkinan besar si maling beraksi antara jam 2 sampai
jam 3 dini hari tadi, dengan melepas mur baut yang menempelkan speaker ke boks kayu jumbo itu. Sedangkan amplifier dan radio memang sejak lama hanya terletak di atas kotak speaker. Ada kemungkinan, lanjut Eko, si maling sudah
lama mengintai barang tersebut dan sudah paham kapan saat-saat
pemilik rumah tengah lalai dan lengah.
Yang mengherankan, kata Eko, si pencuri tahu betul letak barang-barang pertukangannya, seperti letak drei, obeng, dll, yang kemudian digunakan untuk beraksi. Yang lucu, tambah Eko, maling juga menggondol 4 batang rokok dan sekalian korek apinya.
Yang mengherankan, kata Eko, si pencuri tahu betul letak barang-barang pertukangannya, seperti letak drei, obeng, dll, yang kemudian digunakan untuk beraksi. Yang lucu, tambah Eko, maling juga menggondol 4 batang rokok dan sekalian korek apinya.
“Saya berharap
agar kejadian ini tidak terulang di wilayah kita. Karena itu, saya
mengajak mari kita meningkatkan kewaspadaan,” pungkas Eko.(*)
[alif]
Komentar
Posting Komentar