PERKENALKAN! Roti Kukus Karya Bu RT
Setiap pertemuan didaras 1 rukuk, kemudian diterjemahkan, ditafsirkan secara kontekstual oleh Ust Sabrur Rohim selaku ketua takmir dan pimpinan pengajian. Tadarus dan kajian berlangsung 30-an menit, ditutup dengaan doa, lalu dilanjutkan acara sumene, gendu-gendu rasa, sembari menikmati hidangan ala kadarnya yang disuguhkan tuan rumah. Dalam acara sumene itu, dibahas isu-isu terkini di masyarakat serta program-program ke depan Masjid Al-Amin Sumberjo. Setelah itu, arisan pun dikocok untuk menentukan tuan rumah pada pertemuan dua pekan mendatang.
Kegiatan pengajian dan arisan tadi malam, Sabtu (11/3), selaku tuan rumahnya adalah Bu Umi, dan untuk pertemuan mendatang sesuai hasil kocokan tadi malam akan bertempat di rumah Ibu Mukiyem atau Pak Eko Sopiyantoro.
Pengajian tadi malam mendaras dan mengkaji QS Fathir ayat 15 dan seterusnya (1 rukuk), yang pada poin pentingnya mengajak jemaah pengajian dan arisan untuk menyadari bahwa kita semua manusia itu miskin, dan Allah saja yang kaya. Dijelaskan oleh Pak Sabrur tentang definisi kaya, yakni suatu perasaan atau mental tidak membutuhkan. Sedangkan miskin, sebaliknya, adalah perasaan masih membutuhkan. Jadi, seseorang meski hartanya berlimpah tetapi masih butuh ini itu terus menerus, sesungguhnya ia miskin.Dan sebaliknya, seseorang meski secara materi duniawi mungkin hanya seadanya, namun hatinya selalu merasa cukup dengan apa yanga ada, maka sesungguhnya ia orang kaya.
Ditambahkan juga oleh Pak Sabrur, berdasar daras dan kajian malam itu, bahwa di akhirat nanti setiap orang bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Tidak ada lempar tanggung jawab, saling menolong, meskipun antar anggota keluarga sekalipun.
Lebih lengkap tentang jalannya tadarus dan kajiannya bisa dilihat di link berikut: https://youtu.be/aVjvPstyetc
Pada pertemuan itu juga dilaporkan hasil pengumpulan zakat mal bulan April 2020, yakni sebesar 275 kg beras. Dari hasil pengumpulan tersebut sudah didistribusikan ke 29 KK miskin Dusun Sumberjo, Karangmojo, dan Jlantir, per KK menerima 5kg beras. Sisanya akan ditasarufkan lagi pada awal Mei mendatang, insya Allah, dengan harapan juga akan ada tambahan zakat infak sedekah lagi dari jemaah.
Hal yang menarik, bahwa pada pertemuan malam itu, salah satu snack yang disuguhkan adalah roti kukus aneka rasa yang notabene produksi rumahan dari Ibu RT, Sulastriningsih, SPdI. Satu kotak cetakan roti bisa dipotong-potong menjadi 32 potong. Rasanya macam-macam, sesuai pesanan, ada rasa original, rasa kurma, dll. Semua jemaah menikmati enaknya roti 'made by' Bu RT ini.
Menurut Bu Ning, istri Pak RT Anang Dwi Marwanto ini, dalam suasana krisis seperti sekarang kita semua, terutama kaum ibu, harus kreatif dan inovatif menciptakan produk rumahan untuk menambah penghasilan, sehingga bisa membantu suami meningkatkan pendapatan keluarga. Ditambahkan oleh Bu Ning, bahwa satu kotak cetakan roti kukusnya dijual Rp 25.000,00 (dua puluh lima ribu), dan bagi warga Sumberjo yang berminat bisa menghubungi langsung via nomor HP: 087839987741.
Selain Bu RT, jemaah putri lain juga sudah menempuh hal yang sama. Misalnya Bu Siti Nurjannah, putri dari Bu Gariyah, alias istri Pak Amat, selain menjalani kegiatan sehari-hari sebagai guru PAUD juga melayani pesanan bumbon seperti lombok, bawang, brambang, bahkan juga salak, dengan harga terjangkau. Bagi yang berminat, kata Bu Siti, bisa japri ke nomor HP: 081392549337.
Tidak mau ketinggalan, Bu Sunarti juga berinovasi di saat krisis ini, dengan melayani kebutuhan telor lehor, ayam potong, dan juga ketela ungu. Bagi yang berminat dari warga Sumberjo akan mendapat harga khusus, kata Bu Narti, dan mohon segera saja menghubungi nomor kontak: 081904160621.(*) [aaf]
Pada pertemuan itu juga dilaporkan hasil pengumpulan zakat mal bulan April 2020, yakni sebesar 275 kg beras. Dari hasil pengumpulan tersebut sudah didistribusikan ke 29 KK miskin Dusun Sumberjo, Karangmojo, dan Jlantir, per KK menerima 5kg beras. Sisanya akan ditasarufkan lagi pada awal Mei mendatang, insya Allah, dengan harapan juga akan ada tambahan zakat infak sedekah lagi dari jemaah.
Hal yang menarik, bahwa pada pertemuan malam itu, salah satu snack yang disuguhkan adalah roti kukus aneka rasa yang notabene produksi rumahan dari Ibu RT, Sulastriningsih, SPdI. Satu kotak cetakan roti bisa dipotong-potong menjadi 32 potong. Rasanya macam-macam, sesuai pesanan, ada rasa original, rasa kurma, dll. Semua jemaah menikmati enaknya roti 'made by' Bu RT ini.
Menurut Bu Ning, istri Pak RT Anang Dwi Marwanto ini, dalam suasana krisis seperti sekarang kita semua, terutama kaum ibu, harus kreatif dan inovatif menciptakan produk rumahan untuk menambah penghasilan, sehingga bisa membantu suami meningkatkan pendapatan keluarga. Ditambahkan oleh Bu Ning, bahwa satu kotak cetakan roti kukusnya dijual Rp 25.000,00 (dua puluh lima ribu), dan bagi warga Sumberjo yang berminat bisa menghubungi langsung via nomor HP: 087839987741.
Selain Bu RT, jemaah putri lain juga sudah menempuh hal yang sama. Misalnya Bu Siti Nurjannah, putri dari Bu Gariyah, alias istri Pak Amat, selain menjalani kegiatan sehari-hari sebagai guru PAUD juga melayani pesanan bumbon seperti lombok, bawang, brambang, bahkan juga salak, dengan harga terjangkau. Bagi yang berminat, kata Bu Siti, bisa japri ke nomor HP: 081392549337.
Tidak mau ketinggalan, Bu Sunarti juga berinovasi di saat krisis ini, dengan melayani kebutuhan telor lehor, ayam potong, dan juga ketela ungu. Bagi yang berminat dari warga Sumberjo akan mendapat harga khusus, kata Bu Narti, dan mohon segera saja menghubungi nomor kontak: 081904160621.(*) [aaf]
Sudah ak save nomornya....makasi infonya pak. Hehe
BalasHapusMoga tambah laris pesenan rotinya ya bu erte
BalasHapusCiye....bu Rt, Nek Yang mau njaitke Baju kok Blum Ada nmr hp ne pak
BalasHapusWow menul2 rotinya
BalasHapusLaris manis bu RT.. Siap nyicip..hehe
BalasHapusSiap nglarisi dhe....
BalasHapus